Jumat, 01 April 2011

Wisata Sejarah di Solo

Berslogankan spirit of the java.. maka tidak sedikit pula situs bersejarah yang terdapat di kota bengawan. Beberapa obyek wisata sejarah yang menarik di kunjungi baik wisatawan domestic maupun mancanegara antara laen:

Keraton Kasunanan Surakarta

Situs in dibangun padaa tahun 1745 oleh Pakubuwono II.  Semula kraton Kasunanan berada di Kartosuro (12 km sebelah barat kota Solo).  Kemudian pada tanggal 17 Februari 1745 dipindahkan ke Keraton Surakarta. Perpindahan keratin Kasunanan dari Kartosura ke Surakarta ditandai dengan prosesi BOYONG KEDATON  dan tanggal 17 Februari ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Surakarta. Bangunan Keraton Surakarta bergaya arsitektur tradisional Jawa dengan berbagai symbol dan lambing-lambang kehidupan dengan sedikit hiasan arsitektur Belanda dan modern sebagai pelengkap. Bangunan yang terkenal berupa Panggung Songgo Buwono, menara alam semesta. Sampai saat ini Keraton Kasunanan terdiri dari bangunan inti dan lingkungan pendukungnya  seperti gapura (Gladag) di bagian utara dan pamurakan di bagian selatan, kemudian ada 2 alun-alun di bagian utara dan selatan serta adanya masjid Agung

Pura Mangkunegaran
Dibangun oleh Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I pada tahun 1775 yang juga dikenal sebagai PAngeran Sambernyawa, setelah perundingan Salatiga Raden MAs Said menjadi Mangkunegara I.  istana MAngkunagaran terdiri atas dua bagian, yaitu Pendaopo dan Daleman yang diapit oleh tempat tinggal Raja. Daleman merupakan tempat menerima pejabat, untuk mementaskan wayang kulit. Di komplek Mangkunegaran terdapat berbagai benda peninggalan sejarah seperti koleksi topeng, pusaka-pusaka kerajaan, wayang golek, kerajinan tangan, gamelan jawa klasik, kitab-kitab kuna dari Jaman Majapahit serta berbagai perhiasan emas

Museum Radya Pustaka
Merupakan Museum tertua di Indonesia setelah Museum Nasional di Jakarta (Bataviasch Genoschaap). Museum ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh KRA Sosrodiningrat IV, seorang patih Raja Kasunanan Paku Buwono IX.  Di dalam Museum tersimpan benda-benda pennggalan sejarah danyang sangat terkenal adalah Rajamala. Koleksi lain yang tersimpan antara lain berupa keris, tombak, kudi dan sebagainya, yang merupakankoleksi pusaka keratin. Disamping itu terdapat pula koleksi arkeologis (arca batu dan perunggu). Koleksi numismatic (mata uang kuno),koleksi heraldic (symbol dan lambing), koleksi historic (benda- benda bersejarah) koleksi etnhografik, keramik, koleksi filoogik (naskah kuno) dan lain sebagainya. Berslogankan spirit of the java.. maka tidak sedikit pula situs bersejarah yang terdapat di kota bengawan. Beberapa obyek wisata sejarah yang menarik di kunjungi baik wisatawan domestic maupun mancanegara antara laen:

Keraton Kasunanan Surakarta

Situs in dibangun padaa tahun 1745 oleh Pakubuwono II.  Semula kraton Kasunanan berada di Kartosuro (12 km sebelah barat kota Solo).  Kemudian pada tanggal 17 Februari 1745 dipindahkan ke Keraton Surakarta. Perpindahan keratin Kasunanan dari Kartosura ke Surakarta ditandai dengan prosesi BOYONG KEDATON  dan tanggal 17 Februari ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Surakarta. Bangunan Keraton Surakarta bergaya arsitektur tradisional Jawa dengan berbagai symbol dan lambing-lambang kehidupan dengan sedikit hiasan arsitektur Belanda dan modern sebagai pelengkap. Bangunan yang terkenal berupa Panggung Songgo Buwono, menara alam semesta. Sampai saat ini Keraton Kasunanan terdiri dari bangunan inti dan lingkungan pendukungnya  seperti gapura (Gladag) di bagian utara dan pamurakan di bagian selatan, kemudian ada 2 alun-alun di bagian utara dan selatan serta adanya masjid Agung

Pura Mangkunegaran
Dibangun oleh Raden Mas Said atau KGPAA Mangkunegara I pada tahun 1775 yang juga dikenal sebagai PAngeran Sambernyawa, setelah perundingan Salatiga Raden MAs Said menjadi Mangkunegara I.  istana MAngkunagaran terdiri atas dua bagian, yaitu Pendaopo dan Daleman yang diapit oleh tempat tinggal Raja. Daleman merupakan tempat menerima pejabat, untuk mementaskan wayang kulit. Di komplek Mangkunegaran terdapat berbagai benda peninggalan sejarah seperti koleksi topeng, pusaka-pusaka kerajaan, wayang golek, kerajinan tangan, gamelan jawa klasik, kitab-kitab kuna dari Jaman Majapahit serta berbagai perhiasan emas

Museum Radya Pustaka
Merupakan Museum tertua di Indonesia setelah Museum Nasional di Jakarta (Bataviasch Genoschaap). Museum ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh KRA Sosrodiningrat IV, seorang patih Raja Kasunanan Paku Buwono IX.  Di dalam Museum tersimpan benda-benda pennggalan sejarah danyang sangat terkenal adalah Rajamala. Koleksi lain yang tersimpan antara lain berupa keris, tombak, kudi dan sebagainya, yang merupakankoleksi pusaka keratin. Disamping itu terdapat pula koleksi arkeologis (arca batu dan perunggu). Koleksi numismatic (mata uang kuno),koleksi heraldic (symbol dan lambing), koleksi historic (benda- benda bersejarah) koleksi etnhografik, keramik, koleksi filoogik (naskah kuno) dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar